Wahai Sahabat, ada saja orang-orang yang berpikiran picik dan sempit yang kerjanya hanya sibuk menyinyiri apa yang dilakukan orang lain. Bahkan jika itu sebuah kebaikan, ada saja komentar-komentar negatif yang tetap terlontar.
Seperti halnya pasangan Ende dan Kuswati ini. Setelah rutin mengikuti pengajian, keduanya tergerak untuk membantu sesama. Meski hidup pas-pasan dari hasil berjualan nasi Megono Pekalongan, Ende dan Kuswati telah sepakat untuk menggratiskan jualan mereka setiap hari Jum’at khusus bagi kaum dhuafa dan anak-anak yatim.

Nasi Megono Khas Pekalongan
Sehari-harinya, pasangan ini berjualan nasi Megono Pekalongan dengan menggunakan gerobak sederhana. Saat mulai menggratiskan makanan bagi kaum dhuafa dan anak-anak yatim ada saja orang-orang yang justru menghina dan mencela niat baik mereka.
Orang-orang iseng ini mencibir Ende dan Kuswati, sebagai orang yang masih kekurangan tapi ‘sok’ gaya dengan sedekah.
Menghadapi hinaan dan cibiran tersebut, Ende dan Kuswati tak ambil pusing. Mereka justru semakin giat bekerja dan semakin tercambuk untuk bisa lebih banyak bersedekah dan membantu orang lain.
Pasangan ini membuka warungnya sejak pukul 06.00 pagi hingga pukul 08.00 pagi, khusus bagi orang-orang yang mencari sarapan.
Dengan kebiasaan berbagi setiap Jum’at, pasangan ini mengaku justru mendapat banyak kemudahan dan rezeki yang makin berlimpah. Banyak pesanan yang datang tak putus-putus.
Masyaa Allah!
Wahai sahabat, berbagi tak perlu menunggu kaya, justru dengan berbagi kita akan semakin kaya, baik harta maupun jiwa.
Jadi, bagaimanapun kondisi kita saat ini, jangan takut untuk berbagi. Semoga Allah melimpahkan pada kita kebaikan yang banyak di dunia maupun akhirat.
Semoga bermanfaat dan menginspirasi anda.
Sumber Referensi:
boombastis.com/pedagang-nasi-gratis-tiap-jumat/169962